Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung." Menyerahkan semua perkara kepada Allah, bertawakal kepada-Nya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, ridha dengan apa yang dilakukan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, dan menunggu dengan sabar pertolongan dari-Nya merupakan buah keimanan yang paling agung dan CukuplahAllah sebagai Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung. ﴾٣﴿قُاحَللهَُا،وـُهللهَُا Allah, Dia ( yang sebelum ada apa-apa Dzat-Nya sudah ada ), Allah adalah Yang Maha Benar 3x ﴾٣﴿ TadabburAyat Al-Qur’an: Dalam ayat 106-112, Allah mengingatkan umat Islam agar tidak berperilaku seperti yang dilakukan Ahlul Kitab kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak satu ayatpun yang Allah hapus kecuali Dia ganti dengan yang lebih baik, karena Allah itu Maha Berkuasa dan Pemilik jagad raya. Tidak akan ada pelindung dan penolong selain Allah. Demikianjuga ketika Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam dan para sahabatnya mendapatkan ancaman juga mengucapkan "Hasbunallah wanikmal wakil" yang membuatnya selamat dari marabahaya. "Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Annallāhamaulākum (bahwasanya Allah adalah pelindung kalian), yakni penjaga dan penolong kalian dalam menghadapi mereka. Ni‘mal maulā (Dia-lah sebaik-baik pelindung) yang memberikan perlidungan dan kemenangan. Wa ni‘man nashīr (dan sebaik-baik penolong), yakni sebaik-baik pembela. BACA JUGA Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-9 Lengkap AllahPelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). BERIKHTIYAR MENCARI SANG PENOLONG DENGAN MELAKUKUAN SABAR DAN SHALAT SERTA MEYAKINI ALLAH PENOLONG BAGI ORANG-ORANG MUKMIN, Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki NkVncU. ذٰ لِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ مَوۡلَى الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَاَنَّ الۡكٰفِرِيۡنَ لَا مَوۡلٰى لَهُمۡ Zaalika bi annal laaha mawlal laziina aamanuu wa annal kaafiriina laa mawlaa lahum Yang demikian itu karena Allah pelindung bagi orang-orang yang beriman; sedang orang-orang kafir tidak ada pelindung bagi mereka. Juz ke-26 Tafsir karena Allah pelindung bagi orang-orang yang beriman yang melindungi mereka dan memberikan pertolongan; sedang orang-orang kafir tidak ada pelindung bagi mereka yang dapat menyelamatkan dari kehancuran. Ayat ini menjelaskan tentang keadaan orang mukmin dan orang kafir di dunia dan sebab orang musyrik ditimpa malapetaka. Orang musyrik tidak mempunyai seorang penolong pun untuk menolak azab yang datang menimpa mereka, sedangkan orang mukmin mempunyai penolong, yaitu Allah Yang Mahakuasa dan Maha Penolong. sumber Keterangan mengenai QS. MuhammadSurat Muhammad terdiri atas 38 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Hadiid. Nama Muhammad sebagai nama surat ini diambil dari perkataan Muhammad yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Pada ayat 1, 2, dan 3 surat ini, Allah membandingkan antara hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepadanya. Orang-orang yang percaya kepada apa yang dibawa oleh Muhammad merekalah orang-orang yang beriman dan mengikuti yang hak, diterima Allah semua amalnya, diampuni segala kesalahannya. Adapun orang-orang yang tidak percaya kepada Muhammad adalah orang-orang yang mengikuti kebatilan, amalnya tidak diterima, dosa mereka tidak diampuni, kepada mereka dijanjikan azab di dunia dan di juga dengan Al Qital peperangan, karena sebahagian besar surat ini mengutarakan tentang peperangan dan pokok-pokok hukumnya, serta bagaimana seharusnya sikap orang-orang mukmin terhadap orang-orang kafir. AL-GHALIB DAN AN-NASHIR ALLAH MAHA MENANG DAN MAHA PENOLONGOleh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-AbbadDiantara nama-nama Allâh k adalah al-Ghâlib dan an-Nashîr. Nama al-Ghâlib disebutkan dalam al-Qur’an pada satu tempat saja yaitu dalam firman-Nya وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَىٰ أَمْرِهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَdan Allâh berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya [Yusuf/1221]Sedangkan nama an-Nashîr disebutkan pada empat tempat وَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَوْلَاكُمْ ۚ نِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُDan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allâh Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong [al-Anfâl/840]Juga dalam surat an-Nisâ’/4 ayat ke-45; Surat al-Hajj/22 ayat ke-78 dan surat al-Furqân/25 ayat al-Ghâlib dan an-Nashîr al-Ghâlib artinya yang bisa melakukan apa saja yang dikehendaki, tidak bisa dikalahkan oleh apapun, tidak ada yang bisa menolak hukum-Nya, tidak ada seorang pun yang memiliki kemampuan untuk menolak ketetapan-Nya juga tidak ada seorang pun yang memiliki kekuatan untuk menghalangi apa yang Allâh Azza wa Jalla tetapkan al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, “Wajib bagi setiap orang mukallaf mengetahui bahwa Allâh Azza wa Jalla itu al-Ghâlib Maha Menang, Tidak akan terkalahkan secara mutlak. Orang yang berpegang teguh dengan-Nya, maka dia juga akan menang, meskipun semua penduduk penduduk bumi melawannya. Allâh Azza wa Jalla berfirman كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِيAllâh Telah menetapkan “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang”. [al-Mujâdilah/5821]Dan orang yang berpaling dari Allâh Azza wa Jalla lalu berpegang dengan selain Allâh Azza wa Jalla , maka dia akan kalah.”[1]An-Nashîr maknanya adalah yang menolong para hamba-Nya, yang bisa memberikan jaminan bahwa Dia akan mendukung dan membela para wali-Nya. Semua pertolongan itu hanya dari Allâh Azza wa Jalla semata. Pertolongan kemenangan itu tidak akan terealisasi kecuali dengan karunia dari Allâh Azza wa Jalla . Jadi orang yang akan menang adalah orang-orang yang ditolong oleh Allâh Azza wa Jalla karena tidak ada penolong dan penjaga bagi para hamba kecuali Allâh Azza wa Jalla . Allâh Azza wa Jalla berfirman وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِDan kemenanganmu itu hanyalah dari Allâh yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Ali Imrân/3126]Allâh Azza wa Jalla juga berfirman إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَJika Allâh menolong kamu, maka tidak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allâh membiarkan kamu tidak memberi pertolongan, maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu selain dari Allâh sesudah itu ? Karena itu hendaklah kepada Allâh saja orang-orang Mukmin bertawakkal. [Ali Imrân/3160]أَمَّنْ هَٰذَا الَّذِي هُوَ جُنْدٌ لَكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِنْ دُونِ الرَّحْمَٰنِ ۚ إِنِ الْكَافِرُونَ إِلَّا فِي غُرُورٍAtau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain Allâh yang Maha Pemurah? orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam keadaan tertipu. [al-Mulk/6720]Allâh Azza wa Jalla juga berfirman وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍdan tiada bagimu selain Allâh seorang pelindung maupun seorang penolong. [al-Baqarah/2107]وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَDan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. [ar-Rûm/3047]Pertolongan Hanya dari Allâh Azza wa Jalla Dalam banyak ayat, Allâh Azza wa Jalla menyebutkan karunia-Nya kepada para nabi-Nya berupa kemenangan dan dukungan. Allâh Azza wa Jalla berfirman إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi hari kiamat. [al-Ghâfir/4051]Juga dalam firman-Nya لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍSesungguhnya Allâh telah menolong kamu hai para Mukminin di medan peperangan yang banyak [at-Taubah/925]Juga dalam firman-Nya وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَارُونَ﴿١١٤﴾وَنَجَّيْنَاهُمَا وَقَوْمَهُمَا مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ﴿١١٥﴾وَنَصَرْنَاهُمْ فَكَانُوا هُمُ الْغَالِبِينَDan Sesungguhnya Kami telah melimpahkan nikmat atas Musa dan Harun. Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar. Dan Kami tolong mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang menang.[as-shaffât/37114-116]Allâh k juga memberitahukan bahwa pertolongan itu hanya diminta kepada-Nya dan hanya bisa diperoleh dengan bersandar kepada-Nya. Dalam do’a nabi Nuh Alaihissallam قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي بِمَا كَذَّبُونِNabi Nuh berdoa, “Ya Rabbku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku.” [al-Mukminûn/ 2326]Dan dalam do’a Nabi Luth Alaihissallam قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَNabi Luth berdo’a, “Ya Rabbku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat kerusakan itu.” [al-Ankabut/2930]Dan dalam do’a nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallamأَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَEngkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir [al-Baqarah/2286]Dalam Sunan Abu Daud rahimahullah, Tirmidzi dan yang lainnya diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah n apabila melakukan peperangan, maka beliau berdo’a اللَّهُمَّ أَنْتَ عَضُدِي وَأَنْتَ نَصِيرِي بِكَ أَجُوْلُ وَبِكَ أَصُوْلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ Wahai Allâh , Engkau adalah penguatku dan Penolongku, Dengan nama-Mu aku menyerang dan ayat lain, Allâh Azza wa Jalla juga memberitahukan bahwa kaum kafir itu tidak memiliki penolong. Allâh Azza wa Jalla berfirman فَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَأُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَAdapun orang-orang yang kafir, maka Aku akan siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong. [Ali Imrân/356]Allâh k juga berfirman بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَهْوَاءَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۖ فَمَنْ يَهْدِي مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ ۖ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَTetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allâh ? dan tidak ada bagi mereka seorang penolongpun. [ar-Rûm/3029]Juga firman-Nya وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ هِيَ أَشَدُّ قُوَّةً مِنْ قَرْيَتِكَ الَّتِي أَخْرَجَتْكَ أَهْلَكْنَاهُمْ فَلَا نَاصِرَ لَهُمْDan betapa banyaknya negeri yang penduduknya lebih kuat dari pada penduduk negerimu Muhammad yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka, maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka. [Muhammad/4713]Allâh Azza wa Jalla juga berfirman buat kaum Mukminin وَلَوْ قَاتَلَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوَلَّوُا الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا﴿٢٢﴾سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًاDan sekiranya orang-orang kafir itu memerangi kamu Pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang kalah kemudian mereka tiada memperoleh pelindung dan tidak pula suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan peubahan bagi sunnatullah itu. [al-Fath/4822-23]Firman Allâh Azza wa Jalla ini ditujukan kepada kaum Muslimin yang sudah merealisasikan tuntutan iman mereka, baik yang zhahir maupun yang bathin. Orang-orang yang seperti ini akan mendapatkan pertolongan dari Allâh Azza wa Jalla dan akan mendapatkan akhir yang baik. Oleh karena itu, selama kaum Muslimin tidak melawan nafsu mereka dalam rangka merealisasikan tuntutan keimanan mereka dan faktor-faktor yang bisa mendatangkan kemenangan, maka kemenangan itu tidak akan pernah menghampiri mereka. Bahkan sebalinya, mereka akan senantiasa berada dalam penjajahan dan bayang-bayang kekuasaan musuh-musuh mereka akibat dari kesalahan dan dosa-dosa Islam Ibnu Taimiyyah t mengatakan, “Dimanapun kaum kafir mendapatkan kemenangan, maka itu disebabkan oleh dosa kaum Muslimin yang mengisyaratkan iman mereka kurang. Jika mereka bertaubat dengan menyempurnakan keimanan mereka, maka Allâh akan menolong mereka, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَJanganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman. [Ali Imrân/3139]Juga berfirman أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّىٰ هَٰذَا ۖ قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْDan mengapa ketika kamu ditimpa musibah pada peperangan Uhud, padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu pada peperangan Badar, kamu berkata “Darimana datangnya kekalahan ini?” Katakanlah “Itu dari kesalahan dirimu sendiri”. [Ali Imrân/3165][2]Maka untuk mendapatkan kemenangan dalam menghadapi para musuh yang terlihat, para hamba terlebih dahulu harus memerangi dan mengalahkan musuh-musuh yang tidak terlihat berupa nafsu yang selalu mengajak kepada perbuatan buruk dan syaitan. Selama peperangan melawan musuh-musuh yang tidak terlihat ini belum dimenangkan, maka kemenangan dalam melawan musuh yang terlihat itu akan tetap menjadi angan-angan menjelaskan firman Allâh Azza wa Jalla وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَDan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. dan Sesungguhnya Allâh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. [al-Ankabût/2969],Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Allâh Azza wa Jalla mengaitkan hidayah dengan jihad, jadi orang yang paling sempurna hidayahnya adalah orang yang paling keras jihadnya. Jihad yang paling wajib adalah jihad melawan nafsu, jihad melawan hawa, jihad melawan syaitan dan jihad melawan dunia. Barangsiapa berjihad melawan empat perkara ini karena Allâh Azza wa Jalla , maka Allâh Azza wa Jalla pasti menunjukkan kepadanya jalan-jalan untuk meraih ridha-Nya yang bisa menghantarkannya ke surga-Nya. Dan orang yang meninggalkan jihad, maka dia kehilangan hidayah seukuran jihad yang ditinggalkannya. … dan tidak mungkin berjihad melawan musuh yang zhahir kecuali oleh orang-orang yang sudah berjihad melawan musuh-musuh secara bathin. Orang yang mendapatkan pertolongan dalam menghadapi musuh-musuh yang bersifat abstrak ini, maka dia akan mendapatkan pertolongan dalam menghadapi musuhnya. Barangsiapa terkalahkan oleh musuh-musuh yang empat ini, maka dia akan dikalahkan oleh musuhnya yang zhahir.”[3]Ibnul Qayyim rahimahullah juga mengatakan, “Jika keimanan kaum Muslimin itu lemah, maka para musuh mereka akan mendapatkan peluang seukuran dengan kurangnya iman mereka. Jadi kaum Muslimin membuka celah jalan bagi para musuh mereka dengan sebab perbuatan taat yang mereka tinggalkan. Seorang Mukmin itu perkasa, tinggi, ditolong, tercukupi, dibela dimanapun mereka berada, meskipun semua penduduk dunia menyerangnya, jika dia merealisasikan hakikat dan kewajiban iman, baik secara zhahir dan bathin. Allâh Azza wa Jalla berfirman buat kaum Mukminin فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْJanganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allâh pun bersamamu dan dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu.[Muhammad/4735]Jaminan dari Allâh Azza wa Jalla hanya akan terwujud dengan sebab keimanan dan amal perbuatan kaum Muslimin yang itu merupakan salah satu dari tentara-tentara Allâh yang dipergunakan untuk melindungi kaum Muslimin.”[4]Demikian pembahasan singkat tentang al-Ghâlib dan an-Nashir, kita memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar memperbaiki keadaan kaum Muslimin; agar melindungi mereka dari kejahatan para musuh mereka; agar menjaga keamanan dan keimanan kaum Muslimin; agar menahan kejahatan orang-orang kafir, sesungguhnya Allâh amat besar kekuatan dan amat keras siksaanNya. Kita juga memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar Allâh Azza wa Jalla memenangkan agama-Nya, meninggikan kalimat-Nya, dan agar menolong kaum Muslimin dalam mengahadapi orang-orang kafir. Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla pasti menjaga yang bersandar kepada-Nya, mencukupi orang yang berpergang teguh dengan-Nya dan sesungguhnya Allâh adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolongDiterjemahkan dari Fiqhul Asma’il Husna, Syaikh Abdurrazaq, hlm. 242-244[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XVI/1433H/2012M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] ______ Footnote [1] al-Asna Fi Syarh Asmâ’illah al-Husna, 1/219 [2] al-Jawâbus Shahîh, 6/450 [3] al-Fawâ’id, hlm. 109 [4] Ighâtsatul Lahfân, 2/913-914 Home /A4. Allah al-Hakim, Ar-Rabb.../Al-Ghâlib dan An-Nashîr Allâh... Legenda Sundel Bolong1 jam 26 menit2007Horror17+ Imah's boss, Danapati, rapes her. She tries to hide the fact from her husband but soon strange things start to happen. Al-Waliy Maha Pelindung Dalil penetapan Orang yang beriman kepada Allah merupakan orang yang paling beruntung, aman dan bahagia. Di saat tidak semua orang mendapatkan hidayah untuk memahami ajaran Islam karena tersebarnya kejahilan dan kebodohan, Allah Al-Waliy justru menjadi pelindung bagi orang-orang yang beriman, dan mengeluarkan mereka dari kegelapan, kemaksiatan dan kekufuran kepada cahaya iman dan Islam. Allah Subhanahu wata’ala berfirman اللَÙهُ ÙˆÙŽÙ„ÙÙŠÙÙ Ø§Ù„ÙŽÙØ°ÙÙŠÙ†ÙŽ آمَنُوا يُØÙ’رِجُهُمْ مِنَ الظُÙلُمَاتِ إِلَى النُÙورِ Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kekafiran kepada cahaya iman. QS. Al-Baqoroh 257 Makna Al-Waliy Al-Waliy memiliki makna kedekatan, sehingga terkadang bermakna menolong maupun melindungi. Doa ibadah – Hanya Allah yang mampu melindungi dan menolong hamba-hamba-Nya atas musuh-musuh mereka. Allah Subhanahu wata’ala berfirman وَاللَÙهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَائِكُمْ وَكَفَى بِاللَÙهِ ÙˆÙŽÙ„ÙÙŠÙ‹ÙØ§ وَكَفَى بِاللَÙهِ نَصِير dan Allah lebih mengetahui dari pada kamu tentang musuh-musuhmu. dan cukuplah Allah menjadi pelindung bagimu. Dan cukuplah Allah menjadi penolong bagimu.QS. An-Nisa 45. – Orang-orang yang beriman kepada Allah disebut dengan waliyyullah wali Allah, sedangkan orang yang tidak beriman wali mereka adalah syaithan. Allah Subhanahu wata’ala berfirman ÙˆÙŽØ§Ù„ÙŽÙØ°ÙÙŠÙ†ÙŽ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الØÙŽÙاغُوتُ يُØÙ’رِجُونَهُمْ مِنَ النُÙورِ إِلَى الظُÙلُمَاتِ dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan kekafiran. QS. Al-Baqoroh 257 – Perlindungan Allah kepada orang yang beriman menjadikan mereka tidak merasa khawatir terhadap masa yang akan datang dan tidak merasa takut terhadap apa yang telah terjadi di masa lalu. Allah Subhanahu wata’ala berfirman أَلا إِنَ٠أَوْلِيَاءَ اللَÙهِ لا ØÙŽÙˆÙ’فٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُون Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. QS. Yunus 62 – Ketakwaan merupakan tingkatan tertinggi sehingga Allah menjadi pelindung dan dekat kepada orang yang bertakwa. Allah Subhanahu wata’ala berfirman وَاللَÙهُ وَلِيُ٠الْمُتَÙقِينَ dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa. QS. Al-Jatsiyah 19 – Kewalian atau kedekatan Allah kepada orang-orang yang beriman bukan tanpa usaha, akan tetapi dengan ikhtiar dan usaha maksimal dengan beramal shaleh. Allah Subhanahu wata’ala berfirman وَهُوَ وَلِيُÙهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ dan Dialah pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan. QS. Al-An’am 127 Doa permohonan Allah Subhanahu wata’ala berfirman رَبِ٠قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَÙمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيØÙ فَاØÙØ±ÙŽ السَÙمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنْتَ وَلِيِÙيفِي الدُÙنْيَا وَالآØÙØ±ÙŽØ©Ù تَوَفَÙنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي Ø¨ÙØ§Ù„ØµÙŽÙØ§Ù„ِحِين Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. ya Tuhan Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam Keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. QS. Yusuf 101 Diringkas dari “The Miracle of Asmaul Husna” Muhammad Abu Alif di Cianjur, 29 Januari 2020 AL-MAULA MAHA PELINDUNG MAKNA ALLAH AL-MAULA Secara bahasa Al-Maula memiliki makna kedekatan sebagaimana Nabi memerintahkan untuk makan yang dekat terlebih dahulu. يَا غُلَامُ سَمِ٠اللَÙهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ Ù…ÙÙ…ÙŽÙØ§ يَلِيكَ “Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022 Maula bisa bermakna orang yang membebaskan budak, dan dalam syariat Islam seorang maula dapat mewariskan budak harta bekas budak yang dia Sedangkan makna Al-Maula bagi Allah Subahanahu wa Ta’ala adalah Dzat Yang Maha Menolong, sebagaimana Allah berfirman Ù‡ÙÙˆÙŽÂ Ù…ÙŽÙˆÙ’Ù„Ø§ÙƒÙÙ…Ù’Â ÙÙŽÙ†ÙØ¹Ù’Ù…ÙŽÂ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙŽÙˆÙ’Ù„ÙŽÙ‰Â ÙˆÙŽÙ†ÙØ¹Ù’Ù…ÙŽÂ Ø§Ù„Ù†ÙŽÙØµÙÙŠØ±Ù Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong. QS. Al-Hajj 78 DALIL PENETAPAN ØÙÙ…َÙ رُدُÙوا إِلَى اللَÙهِ مَوْلاهُمُ الْحَقِÙ أَلا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ Kemudian mereka hamba Allah dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. ketahuilah bahwa segala hukum pada hari itu kepunyaan–Nya. dan Dia–lah Pembuat perhitungan yang paling cepat. QS. Al-An’am 62 DOA IBADAH Allah Subahanahu wa Ta’ala adalah pelindung seluruh hamba-Nya dan Dia adalah sebaik-baik penolong. Sebagaimana Allah berfirman بَلِ اللَÙهُ مَوْلاكُمْ وَهُوَ ØÙŽÙŠÙ’Ø±ÙÂ Ø§Ù„Ù†ÙŽÙØ§ØµÙØ±ÙÙŠÙ†ÙŽ tetapi ikutilah Allah, Allah–lah Pelindungmu, dan Dia-lah Sebaik-baik penolong. QS. Ali Imran 150 Dalam peperangan Uhud, Nabi Shallalahu alaihi wasallam dan para sahabat tertimpa kekalahan, dan Abu Sufyan berkata kepada para sahabat, “Apakah di tengah kalian ada Muhammad?” Nabi bersabda, “Jangan kalian Jawab”. Maka Abu Sufyan berkata “Kami memiliki Uzza dan kalian tidak memilikinya”. Maka Nabi Shallalahu alaihi wasallam memerintahkan untuk mengatakan “Allah adalah pelindung kami dan tidak ada pelindung bagi kalian” DOA PERMOHONAN Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan kepada kita sebuah doa dalam surat Al-Baqoroh, AllahSubahanahu wa Ta’ala berfirman رَبَÙنَا لا تُؤَاØÙØ°Ù’نَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَØÙ’ØÙŽØ£Ù’نَا رَبَÙÙ†ÙŽØ§Â ÙˆÙŽÙ„Ø§Â ØªÙŽØ­Ù’Ù…ÙÙ„Ù’Â Ø¹ÙŽÙ„ÙŽÙŠÙ’Ù†ÙŽØ§Â Ø¥ÙØµÙ’Ø±Ù‹Ø§Â ÙƒÙŽÙ…ÙŽØ§Â Ø­ÙŽÙ…ÙŽÙ„Ù’ØªÙŽÙ‡ÙÂ Ø¹ÙŽÙ„ÙŽÙ‰Â Ø§Ù„ÙŽÙØ°ÙÙŠÙ†ÙŽÂ مِنْقَبْلِنَا رَبَÙنَا وَلا تُحَمِÙلْنَا مَا لا ØÙŽØ§Ù‚ÙŽØ©ÙŽÂ Ù„ÙŽÙ†ÙŽØ§Â Ø¨ÙÙ‡ÙÂ ÙˆÙŽØ§Ø¹Ù’ÙÙÂ Ø¹ÙŽÙ†ÙŽÙØ§Â وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَىالْقَوْمِ الْكَافِرِينَ “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir.” QS. Al-Baqoroh 286 Dan juga dalam surat At-Taubah Allah berfirman قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلا مَا كَتَبَ اللَÙهُ لَنَا هُوَ مَوْلانَا وَعَلَى اللَÙهِ فَلْيَتَوَكَÙلِ الْمُؤْمِنُونَ Katakanlah “Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” QS. At-Taubah 51 Diambil dari “An-Nahjul Asma” dan “Miracle of Asmaul Husna” Oleh Muhammad Abu Alif di Cianjur, 17 Mar 2020

allah maha penolong dan pelindung