Bukanhanya itu saja. Sampai sekarang saya masih masih diberikan kasih sayang dan yang begitu besar. Berikut ini adalah Ciri-ciri hikayat, kecuali.. A. Anonim B. Lisan C. Khayal D. Semua benar 11. Yang merupakan unsur-unsur teks anekdot, kecuali. A. Judul. B. Partisipan. C. Humor. D. Kritik. E. Pujian. 12. Struktur teks anekdot 1 Non fiksi Murni adalah Cerita ini memiliki isi yang menurut pengembangan yang di dasari dari data - data otentik. 2. Non fiksi Kreatif adalah Cerita berisi sebuah data real yang di kembangkan menjadi sebuah imajinasi dala bentuk karangan tertentu seperti novel, puisi dan sebuah prosa. 1 Berikut ini yang bukan merupakan fungsi anekdot adalah A. Menghibur mendengar atau pembaca. B. Mencairkan suasana. C. Menyampaikan sindiran ke pihak tertentu. D. Mengkritik penguasa. E. Dokumentasikan peristiwa masa lalu. 2. "Tipe pertama, mereka yang datang dari jam 07.00 pagi sampai jam 09.00 malam untuk membicarakan sepak bola. KumpulanContoh Soal Uji Pengetahuan (UP) PPG Guru PAI. rebbose Monday, 30 August 2021 Pendidikan Agama Islam. Sebelum membaca belajar contoh soal Uji Pengetahuan (UP) PPG Guru PAI dibawah ini, seilahkan temen-temen bisa melihat dulu soal latihan sebelumnnya yang mimin upload. Berikut link untuk melihat contoh soal UP PPG Guru PAI Part 1, 2, 3 ContohSoal Teks Cerpen & Pembahasannya. Soal No.1. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri atau karakteristik dari teks cerpen adalah . Terdiri kurang dari 10.000 kata. Alur sangat kompleks atau rumit dengan mengalami beberapa perumitan dan penyelesaian masalah. Tokoh dan penokohan serta penggunaan latar terbatas. PengertianTeks Anekdot. Pertama kali yang harus kamu pahami perihal materi teks anekdot ialah definisi teks anekdot itu sendiri. Mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Dengan deOAp4. Jawaban yang benar adalah E. Berikut merupakan pembahasannya. Teks anekdot merupakan sebuah cerita singkat menarik, lucu, dan mengesankan bagi pembacanya. Isi teks anekdot biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Teks anekdot juga berisikan sindiran yang mengandung kritik, amanat, maupun pesan moral. Fungsi anekdot adalah sebagai berikut. 1 Menghibur pendengar atau pembaca. 2 Mencairkan suasana. 3 Menyampaikan sindiran kepada pihak tertentu. 4 Mengkritik penguasa. Berdasarkan pembahasan tersebut yang bukan merupakan fungsi anekdot adalah dokumentasikan peristiwa masa lalu. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah E. “Anekdot adalah cerita singkat yang mengandung unsur humor yang hingga kini masih populer.” Pernahkah Anda membaca koran atau majalah dan menemukan cerita singkat yang berisi tentang gurauan tetapi berbau kritik? Atau mungkin Anda sering menemukan kritikan di media sosial dengan bentuk yang santai namun berbobot? Mungkin teks tersebut adalah salah satu bentuk dari cerita singkat yang biasa digunakan untuk mengkritik atau disebut sebagai anekdot. Saat belajar bahasa Indonesia di bangku sekolah, Anda tentu mengenali teks cerita yang seperti ini. Cerita singkat ini selalu menjadi perhatian di media cetak karena pembacanya tidak akan merasa bosan meskipun sudah dibaca berulang kali. Melalui teks anekdot, kritikan yang biasa ditujukan untuk layanan publik, sosial, lingkungan, dan politik dibungkus dengan cerita menarik dan lucu sehingga mudah dimengerti. Pengertian secara umum, teks anekdot adalah cerita singkat yang mengandung unsur lucu di dalamnya serta bermaksud untuk mengkritik sesuatu atau seseorang. Hal yang umumnya menjadi topik dalam anekdot antara lain layanan publik, lingkungan, sosial, dan bidang politik. Cerita dalam teks ini dibuat dengan melibatkan orang-orang di dunia nyata, terkenal maupun tidak, sebagai tokohnya dan tempat serta waktu yang mudah diidentifikasi. Definisi anekdot tidak hanya sebatas cerita singkat, namun mengandung kritikan yang diselipkan unsur lucu. Meskipun terdapat unsur lucu, anekdot tidak dapat disebut sebagai lelucon karena tujuan utama teks ini adalah untuk mengungkapkan keadaan sebenarnya atau menggambarkan sifat karakter seseorang dengan pembawaan yang ringan sehingga mudah dipahami oleh para pembaca. Bentuk dari anekdot dapat berupa percakapan antara dua orang atau berbentuk seperti cerita pendek yang singkat. Teks ini juga dapat berbentuk monolog singkat seperti yang beredar di Uni Soviet pada zaman dahulu. Anekdot terkadang berisi sindiran alami. Sebagai contohnya, anekdot politik yang tersebar sebagai satu-satunya cara untuk mencela dan memperlihatkan kejahatan dari sistem politik dan pemimpin di bawah rezim otoritarian Uni Soviet. Vladimir Lenin, Nikita Khrushchev, dan Leonid Brezhnev menjadi bahan tertawaan saat itu. Bahkan saat ini, anekdot yang menceritakan tentang Vladimir Putin sedang meluas jadi bahan tertawaan masyarakat setempat. [read more] 2. Fungsi Anekdot Fungsi anekdot sebagai cerita singkat dibagi menjadi dua, yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer teks ini adalah sebagai sarana ekspresi ketidakpuasan, kemarahan, dan kejengkelan terhadap suatu hal yang secara umum sudah diketahui oleh masyarakat. Semantara itu, teks sekundernya sebagai hiburan dengan analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu. 3. Tujuan Anekdot Seperti yang sudah dijelaskan di atas, teks ini memiliki tujuan-tujuan yang menjadi latar belakang bagi penulis untuk membuat dan memublikasikan teks tersebut. Tujuan anekdot antara lain yaitu untuk membangkitkan tawa bagi pembaca, sebagai sarana penghibur, dan sebagai sarana kritik. Setiap cerita anekdot terdapat tujuan utama yang ingin disampaikan. 4. Ciri-Ciri Anekdot Teks anekdot memang hampir sama dengan cerita humor biasa, namun terdapat ciri-ciri khusus yang dapat membedakan keduanya. Ciri-ciri anekdot di bawah ini dapat digunakan untuk lebih memahami bentuk dari teks tersebut. Berupa Teks Perumpamaan Pertama, anekdot berupa teks perumpamaan. Hal tersebut karena anekdot mendekati bentuk dongeng yang ceritanya imajinatif, namun tetap berdasarkan hal nyata yang terjadi di masyarakat. Tokoh, tempat, maupun suasana dibuat sedemikian rupa agar seperti di kehidupan sehari-hari. Menceritakan Tokoh-Tokoh Penting Kedua, tokoh-tokoh penting. Teks yang sering digunakan untuk mengkritik layanan publik ini menampilkan tokoh-tokoh penting yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya orang-orang pemerintahan seperti presiden, politikus, gubernur, walikota, bahkan sampai anggota keluarga sekalipun. Terdapat Unsur Humor Ketiga, terdapat unsur humor. Lelucon yang biasa terdapat di anekdot tidak seperti pada cerita humor biasa, namun lelucon yang menyindir dan mengkritik. Guyonan pada teks ini terkadang berkaitan dengan isu-isu dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum. Terdapat Kritikan Keempat, terdapat kritikan. Salah satu tujuan dibuatnya teks ini adalah untuk mengkritik maupun menyindir seseorang dengan cara yang berbeda. Melalui anekdot, sindiran yang ditujukan dapat dengan mudah dicerna oleh pembaca. 5. Struktur Anekdot Seperti teks dalam bahasa Indonesia pada umumnya, struktur anekdot dibuat agar membuat tulisan lebih rapi dan sesuai. Struktur anekdot terdiri dari abstrak, orientasi, even, krisis, reaksi, koda, dan re-orientasi. Abstrak Pertama, abstrak. Bagian ini berisi pengenalan serta gambaran awal tentang isi dari teks anekdot. Biasanya, abstrak berada pada awal paragraf sebagai pembuka. Orientasi Kedua, orientasi. Setelah diberi penggambaran di abstrak, orientasi menjelaskan tentang awal mula serta latar belakang peristiwa utama dalam anekdot dapat terjadi. Bagian ini juga memperkenalkan tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang ada di dalamnya Even Ketiga, even. Bagian ini berisi tentang rangkaian cerita atau peristiwa dalam cerita. Krisis Selanjutnya, krisis mengandung inti masalah yang ada di dalam anekdot. Untuk memecahkan masalah yang ada di bagian krisis, bagian reaksi ada sebagai jalan penyelesaian cerita. Koda Terakhir, koda. Setelah inti permasalahan yang telah dipecahkan, akan terjadi perubahan atau respon yang dialami oleh tokoh dijelaskan di bagian ini. Re-orientasi berfungsi sebagai bagian penutup atau akhir teks anekdot. Meskipun struktur teks ini banyak dan bermacam-macam fungsinya, hal yang paling dasar dalam sebuah teks anekdot adalah singkat sesuai struktur dan kaidah anekdot. Seperti teks bahasa Indonesia lainnya, kaidah bahasa perlu diperhatikan agar Anda dapat membuatnya dengan benar. Kaidah kebahasaan anekdot, antara lain Menggunakan kalimat pertanyaan retorik dengan keterampilan bahasa kreatif dan efektif. Membuat dan menulis sesuai dengan struktur, dimulai dari abstrak dan diakhiri dengan koda. Peristiwa di dalamnya dihubungkan dengan konjungsi dan diurutkan berdasarkan waktu kejadian. Menggunakan kata keterangan waktu lampau. Menggunakan kata kerja atau predikat. Terdapat penggunaan kalimat perintah. Melalui struktur dan kaidah di atas, Anda dapat mulai membuat anekdot Anda sendiri. Ciri, struktur, dan kaidah anekdot dapat Anda gunakan untuk membedakan teks ini dengan cerita humor yang beredar. Inti dari anekdot adalah pesan dan sindiran secara umum yang ingin disampaikan oleh penulis. 6. Contoh Anekdot Setelah membaca dan memahami penjelasan di atas, Anda perlu membaca karya sastra anekdot untuk dapat lebih mengerti teks ini. Contoh anekdot di bawah ini berjudul “Sekolah Bertarif Internasial” —– Sekolah Bertarif Internasional Bu Guru memasuki kelas satu persatu saat lonceng sekolah berbunyi di Kota A. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil membawa selembaran pengumuman. “Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gembira untuk kalian. Mulai bulan depan, sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah bertaraf internasional. Nah, bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan untuk menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran pengumuman untuk dibagikan. Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat mendukung belajar dengan taraf internasional, Bu!” “Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical. “Kalau kamu Ical?” “Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya sekolah lebih banyak lagi.” “Lho? Kenapa?” “Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf internasional maka biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya akan lebih tinggi, belum bayar ini itu,” jawab Ical. Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini, kalau sekolah kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak sekolah-sekolah luar negeri. Lebih berkualitas.” “Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya punya arti sekolah bertarih internasional,” jelas Ical. —– Anekdot di atas menceritakan tentang guru yang bertanya kepada murid-muridnya terkait perubahan status sekolah mereka menjadi taraf internasional. Berbeda dengan Jono, Ical memberikan pendapat yang sinis dan tidak mengenakan karena seiring berubahnya status sekolah pasti diikuti dengan perubahan biaya pendidikan. Anekdot tersebut mengkritik tentang sistem pendidikan yang masih menekankan kepada biaya yang dibebani oleh setiap siswa di dalamnya. Jika bentuk anekdot di atas seperti cerita pendek, anekdot di bawah ini disajikan dengan bentuk dialog antara dua tokoh dengan judul “Bebas Dari Kemiskinan”. —- Bebas dari Kemiskinan Waktunya berdoa untuk membuat negara lebih berkembang dan maju. Obama bertanya, “Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?” Tuhan menjawab, “negaramu akan bebas dari kemiskinan 25 tahun lagi” Mendengar jawaban tersebut, Obama menangis tersedu-sedu. Lalu, Tonny Abbott bertanya kepada Tuhan, “kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan, Ya Tuhan?” Tuhan menjawab, “negaramu akan bebas dari kemiskinan 20 tahun lagi” Tonny Abbott juga menangis tersedu-sedu. Giliran Jokowi yang bertanya kepada Tuhan, “kapan negaraku terbebas dari kemiskinan?” Mendengar pertanyaan itu, Tuhan langsung menangis tersedu-sedu. —- Anekdot di atas menceritakan tentang para pemimpin bangsa yang bertanya kepada Tuhan secara bergiliran tentang kemiskinan di bangsanya. Tuhan menjawab pertanyaan Obama dan Tonny Abbott dengan angka. Lalu setelah mendengar jawaban tersebut, keduanya langsung menangis. Tidak dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Jokowi kepada Tuhan, kebalikannya, sebelum dijawab Tuhan yang menangis. Hal tersebut berarti bahwa Tuhan tidak bisa memprakirakan kapan kemiskinan akan tuntas di Indonesia. Anekdot ini merupakan sindiran kepada pemerintah terhadap kasus kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat yang tidak terlihat ujungnya. Di bawah ini adalah contoh lain anekdot tentang pemerintahan dengan judul “Bapak Kasih Makan Apa?” —- Bapak Kasih Makan Apa? Bagi Pak Memed memiliki peternakan yang besar bukanlah hal yang mudah. Petugas dari dinas peternakan setempat yang hendak melakukan survei harus diterima baik oleh Pak Memed. Terkadang pertanyaan survei ini membuat Pak Memed merasa frustasi. Siang ini, salah satu petugas survei juga akan dijadwalkan datang ke perternakannya. Jika Pak Memed tidak berhasil menjawab survei dengan benar, maka Pak Memed harus membayar denda. Datanglah petugas survei pertama, petugas ini bertanya, “Sapi-sapi yang ada disini, bapak kasih makan apa saja, Pak Memed?”. Pak Memed menjawab dengan percaya diri, “Sudah jelas toh. Sapi-sapi di sini pasti saya kasih makan rumput”. “Apa? Hanya rumput? Tidak bisa Pak Memed, Sapi tidak boleh hanya makan rumput. bapak didenda 1 juta karena hanya memberi makan rumput”, sergah petugas pertama. Hal tersebut membuat Pak Memed sedih karena harus membayar denda. Hari berikutnya juga telah dijadwalkan akan ada pemeriksaan peternakan pak Memed oleh petugas kedua. Kali ini Pak Memed tidak mau dikenakan denda lagi sehingga ia sudah menyiapkan jawaban yang bagus apabila ditanya dengan pertanyaan yang sama. Ternyata benar, petugas kedua juga memberikan pertanyaan yang sama, “Sapi-sapi yang ada di sini, bapak kasih makan apa saja, Pak Memed?”. Dengan tenang Pak Memed menjawab, “Sapi-sapi ini saya kasih makanan enak-enak seperti pasta, keju, burger dan western food lainnya”. Mendengar jawaban Pak Memed, petugas merasa sangat marah. Akhirnya, seperti hari kemarin, Pak Memed didenda lagi sebesar 2 juta rupiah. Malamnya Pak Memed berpikir keras kira-kira jawaban apa yang paling tepat untuk petugas selanjutnya. Setelah berpikir lama, Pak Memed akhirnya mendapatkan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan dari petugas ketiga esok hari. “Sapi-sapi yang ada disini, bapak kasih makan apa saja, Pak Memed?”, tanya petugas ketiga. Pak Memed tidak langsung menjawab, ia mengeluarkan dompet dan mengeluarkan uang sebesar seratus ribu rupiah. Petugas tersebut merasa tersinggung, “Wah bapak mau menyuap saya ya?”. Pak Memed tertawa dengan prasangka dari petugas ketiga ini. Setelah selesai tertawa, Pak Memed menjelaskan, “Saya tidak ingin menyuap bapak, saya hanya memberikan uang seratus ribu rupiah pada sapi-sapi saya”. Mendengar jawaban tersebut tentu saja petugas ketiga merasa heran, “Loh, kenapa malah di kasih uang?”. Pak Memed pun menjawab, “Iya Pak, biar mereka bisa beli makan sendiri”. —- Anekdot di atas menceritakan tentang pak Memed yang saat itu ditanyakan tentang pakan sapi-sapinya. Jawaban pertama, rumput yang dianggap masuk akal malah membuat ia dikenakan denda satu juta. Sedangkan jawaban kedua, yang tidak masuk akal malah membuat ia dikenakan denda yang lebih besar lagi yaitu sebesar dua juta. Dianggap tidak benar dalam menjalani tugas, akhirnya pak Memed menjawab dengan jawaban yang sangat tidak terduga. Anekdot ini mengkritik kinerja petugas pemerintahan dalam memeriksa saat di lapangan. Contoh anekdot dengan judul “Hanya Anjing yang Boleh Buang Sampah” di bawah ini ditujukan untuk layanan publik. —- Hanya Anjing yang Boleh Buang Sampah Di sebuah desa yang terletak di Bogor bagian selatan, yang dulunya memiliki lingkungan yang sehat dan asri, kini sudah tercemari dengan sampah yang menumpuk di pinggir jalan. Joko, sebagai warga setempat, melaporkan keadaan ini ke pak RT. “Pak, lingkungan kita yang bersih dan asri sekarang udah gak nyaman lagi karena adanya tumpukan sampah di pinggir jalan sana. Kira-kira apakah bisa bapak menindaklanjutinya?” tanya Joko kepada Pak RT. “Oh tentu saja. Tenang, sudah saya rencanakan semuanya untuk mengatasi permasalahan kita bersama” jawab Pak RT dengan wajah yang optimis. Keesokan harinya, Joko melihat papan yang bertuliskan “HANYA ANJING YANG BUANG SAMPAH DISINI” tepat di atas tumpukan sampah tersebut. Melihat papan yang terpasang, akhirnya Joko kembali lagi ke Pak RT. “Pak, sekarang ada papan yang ada tulisannya di atas tumpukan sampah sana.” Lapor Joko. “Oh iya, itu saya yang buat. Dengan begitu, tidak akan ada yang buang sampah lagi bukan? Loh wong yang boleh buang sampah cuma anjing dan mana mungkin anjing melakukan itu” jelas pak RT. Akhirnya Joko pulang dengan perasaan kecewa. Keesokannya, dari kejauhan Pak RT melihat Joko membawa anjing yang menggigit plastik besar berisi sampah. Ternyata plastik tersebut dibuang di pinggir jalan. Pak RT langsung menghampiri Joko. “Waduh, Joko kok malah buang sampah di sini? Bukannya kamu yang minta solusi dari saya kemarin?” Tanya pak RT dengan nada yang sedikit tinggi. “Loh, jangan salahkan saya pak. Saya tidak membuang sampah. Kan yang buang sampah itu anjing saya bukan saya.” Kata Joko. Pak RT terdiam. “Lagipula kan yang boleh buang sampah disini hanya anjing kan? Ya saya tidak melanggar dong. Yaudah pak saya mau jalan lagi. Selamat pagi pak” kata Joko langsung pergi meninggalkan pak RT. Pak RT kebingungan terhadap jawaban Joko. —- Anekdot di atas menceritakan tentang pemimpin daerah yang tidak tepat dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi permasalahan di lingkungan dengan solusi yang nyeleneh’. Anekdot ini merupakan sindiran kepada pelayanan publik terhadap kasus sampah yang menumpuk di lingkungan masyarakat dengan harapan ditemukannya solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Setelah mengetahui pengertian, fungsi, tujuan, sampai dengan contoh anekdot, sudah saatnya Anda mulai membuat anekdot sendiri. Hal yang paling penting dalam anekdot adalah unsur humor serta pesan-pesan yang akan disampaikan. Menggunakan anekdot sebagai sarana untuk mengkritik, membuat pembaca akan dengan mudah memahami dan mengerti apa yang ingin disampaikan karena bahasa yang digunakan ringan. [/read] PengertianTeks Anekdot, Struktur, Ciri-Ciri, Tujuan dan Fungsi – Pernahkah kamu membaca suatu cerita yang lucu, kemudian tertawa?. Bisa jadi yang kamu baca adalah teks anekdot. Teks tersebut biasanya ditemukan dalam buku, koran, majalah, atau media online. Berbagai macam tema yang terdapat pada teks anekdot pun bisa ditujukan untuk kalangan dari berbagai usia. Anak-anak hingga orang dewasa dapat membaca teks anekdot di kala luang untuk melepas penat atau sekadar menghibur diri. Pengertian Teks Anekdot, Struktur, Ciri-Ciri, Tujuan dan FungsiDaftar IsiPengertian Teks Anekdot, Struktur, Ciri-Ciri, Tujuan dan FungsiPengertian Teks AnekdotStruktur Teks AnekdotCiri-Ciri Teks AnekdotTujuan Teks AnekdotFungsi Teks AnekdotKaidah Kebahasaan Teks AnekdotContoh Teks Anekdot Daftar Isi Pengertian Teks Anekdot, Struktur, Ciri-Ciri, Tujuan dan Fungsi Pengertian Teks Anekdot Struktur Teks Anekdot Ciri-Ciri Teks Anekdot Tujuan Teks Anekdot Fungsi Teks Anekdot Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot Contoh Teks Anekdot Teks anekdot memiliki perbedaan ciri dengan teks yang lainnya. Jika kamu sering menghadapi berbagai macam jenis teks, kamu akan lebih mudah membedakannya. Namun, ternyata untuk membuat teks anekdot tidak semudah membaca teorinya. Kamu yang masih duduk di jenjang sekolah menengah mungkin tidak asing lagi dengan jenis teks anekdot. Bahkan, tidak jarang pada mata pelajaran bahasa Indonesia sang guru akan meminta siswanya membuat teks anekdot. Teks anekdot memang cukup populer, sehingga tidak mengherankan jika kolom bertema anekdot banyak diminati. Kali ini Mamikos akan memberikan informasi seputar teks anekdot. Dengan memahami struktur, ciri-ciri, dan melihat contoh teks anekdot, kamu akan mendapatkan referensi. Pengertian Teks Anekdot Apa yang dimaksud dengan teks anekdot? Terdapat beberapa pengertian tentang teks anekdot. Namun, ada pengertian teks anekdot yang biasa digunakan. Definisi teks anekdot adalah cerita singkat yang mengandung unsur lucu di dalamnya. Teks anekdot mempunyai maksud tertentu, yaitu untuk mengkritik. Maka tidak heran jika teks anekdot biasanya berkaitan dengan topik politik, layanan publik, lingkungan, dan isu-isu sosial. Teks anekdot berasal dari Cina. Sebagai salah satu risalah klasik dalam kesusastraan Cina, anekdot saat ini sudah tersebar ke berbagai wilayah. Teks anekdot menarik karena dapat menjangkau banyak pembaca. Bahkan, pada teks anekdot juga terdapat kegetiran, kelucuan, keanehan, hingga kearifan hidup. Teks anekdot mengandung humor, tetapi sebenarnya sedang mengkritik suatu fenomena. Teks anekdot memang tidak selalu panjang, bahkan bisa disajikan dalam bentuk dialog antara dua tokoh. Mereka bisa melakukan tanya jawab atau sekadar saling bercerita. Teks anekdot tidak hanya teks yang lucu dan membuat tertawa saja. Tapi, teks tersebut perlu memuat amanat atau pesan moral, sehingga pembaca mendapat pengetahuan dan pandangan baru. Struktur Teks Anekdot Struktur anekdot perlu kamu ketahui agar dapat membuat teks tersebut secara tepat dan akurat. Selain itu, dengan memahami struktru teks anekdot, teks yang kamu buat akan lebih rapi dan berbentuk. Secara umum, contoh struktur teks anekdot adalah sebagai berikut 1. Abstraksi Bagian struktur paling awal pada teks anekdot adalah abstraksi. Fungsi abstraksi yang terletak pada bagian awal paragraf akan memberikan gambaran teks secara umum, sehingga pembaca dapat membayangkan jalannya cerita. 2. Orientasi Orientasi dalah bagian awal kejadian pada teks anekdot. Orientasi juga dapat digunakan untuk menjelaskan latar belakang kejadian atau peristiwa utama dalam teks anekdot. 3. Krisis Setelah mendapatkan informasi pengenalan dari bagian abstraksi dan orientasi, pokok masalah utama disajikan pada bagian krisis. Penyajian krisis dilakukan secara unik dan tidak biasa. Bahkan, terkadang pada krisis terselip pengalaman pribadi penulis teks anekdot. 4. Reaksi Pada bagian reaksi teks anekdot, diuraikan penyelesaian masalah. Cara untuk menyelesaikannya pun dilakukan secara unik dan tidak terduga. Semakin unik, teks anekdot akan semakin menarik. 5. Koda Koda adalah bagian teks anekdot yang fungsinya menutup cerita. Koda terdapat pada bagian paling akhir teks anekdot. Struktur teks anekdot bahasa Jawa juga menggunakan referensi kelima poin di atas. Hanya saja penggunaan bahasanya disesuaikan menjadi bahasa Jawa. Begitu pula teks anekdot yang akan dibuat menggunakan bahasa asing lainnya tetap menggunakan acuan struktur teks anekdot. Ciri-Ciri Teks Anekdot Dibandingkan dengan teks yang lain, teks anekdot memiliki perbedaan. Dengan melihat ciri-ciri khusus teks anekdot, kamu akan bisa membedakan teks ini dengan teks bahasa Indonesia lainnya. Ciri-ciri teks anekdot tersebut dijabarkan sebagai berikut 1. Bersifat Humoris Tetapi Kritis Ciri khas teks anekdot adalah kisahnya yang lucu dan menggelitik. Tapi, selain bisa menghibur, teks anekdot yang penuh lelucon ternyata menyisipkan kritik atau sindiran. Penyampaiannya dilakukan secara kritis dan tidak asal-asalan. Dapat dikatakan bahwa teks anekdot adalah humor yang sengaja dibuat untuk menyindir masalah sosial, politik, atau isu yang sedang hangat. 2. Menyisipkan Kritikan Teks anekdot tidak hanya sekadar cerita yang dibaca sambil berlalu saja. Sebab, pada teks tersebut termuat kritikan, baik yang ditujukan untuk masyarakat maupun pemerintah. Namun, teks anekdot yang dibuat dengan lucu membuat masyarakat dapat menerimanya. 3. Menggunakan Objek orang Penting Pada teks anekdot ditampilkan tokoh penting atau tokoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan dapat ditemui di dunia nyata. Tidak heran jika objek yang dibicarakan atau menjadi tokoh pada teks anekdot adalah keluarga, pemerintah, atau artis. 4. Menggunakan Perumpamaan Ciri kebahasaan teks anekdot seringkali menggunakan perumpamaan, bahkan mirip seperti dongeng. Kamu akan menemukan teks anekdot yang seperti karangan cerita imajinatif, tetapi ada tambahan kisah nyata yang terjadi di sekitar. 5. Menggunakan Kaidah Kebahasaan Terdapat kaidah kebahasaan pada teks anekdot yang diterapkan. Pertama, biasanya digunakan kalimat pertanyaan retorik atau kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban. Kedua, menggunakan kalimat perintah atau bersifat instruktif. Ketiga, menggunakan kata hubung dan kata kerja verba. Keempat, menggunakan kata keterangan masa lalu. Kelima, teks ditulis urut berdasarkan waktu kejadian. Tujuan Teks Anekdot Teks anekdot yang lucu dan kritis memiliki beberapa tujuan, seperti 1. Menghibur pembaca dengan cerita Membuat pembaca Menggambarkan tokoh secara Mengkritisi fenomena Mencari solusi dan inovasi dari pembaca. Fungsi Teks Anekdot Teks anekdot tidak hanya sekadar teks biasa. Lebih dari itu, ada banyak fungsi dan kegunaan teks anekdot. Selain berfungsi untuk menghibur pembaca, teks anekdot juga bisa menjadi sarana mengkritik suatu fenomena, sekaligus mencari solusi. Disamping mendapatkan hiburan berupa cerita lucu, ide-ide baru akan muncul dari pembaca. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot Kaidah kebahasaan pada teks anekdot berbeda dengan jenis teks lainnya, diantaranya Menggunakan kata keterangan adverb yang bentuknya lampau Memakai kata kerja bentuk lampau Menggunakan metafora atau kiasan Menggunakan ungkapan bahasa yang dianggap lucu dan dapat membuat orang tertawa Menggunakan bahasa sehari-hari yang sifatnya informal Bersifat naratif Diceritakan secara runtut Menggunakan kata penghubung Menggunakan tanda baca sesuai aturan Menggunakan kata sifat Menggunakan kata benda Menggunakan kata majemuk Menggunakan kata seru untuk ekspresi kaget, kagum, dsb agar lebih ekspresif Dapat dilengkapi dengan pertanyaan retorik Memadukan fakta dan kejadian atau hanya menceritakan hal-hal unik Contoh Teks Anekdot Masih bingung dengan penerapan kaidah teks anekdot dan menerapkan strukturnya pada teks secara langsung?. Berikut ini adalah contoh teks anekdot sebagai referensi. Contoh Teks Anekdot 1 UAS Mendekati masa ujian akhir semester, Kriwil penasaran dengan persiapan yang dilakukan teman-temannya. Karena penasaran dan ingin tahu persiapan apa saya yang tengah dilakukan, Kriwil bertanya pada Mis, udah siap buat UAS minggu depan?Klimis Belum siap sama Lho, kamu nggak takut kalau nggak siap-siap sama sekali untuk UAS?Klimis Buat apa takut? UAS kan Ujian Asal Terserah, deh. Contoh Teks Anekdot 2 Tas Mahal “Tas kamu bagus sekali, Maya!”. Ibu guru memuji muridnya yang saat itu sedang bersiap pulang ke rumah, “berapa harganya? Pasti mahal, ya.”“Saya tidak tahu, Bu. Yang saya dengar, untuk membeli tas baru ini, ayah saya tidak merokok sebulan.” Contoh Teks Anekdot 3 Kenyataan “Apa yang sudah kamu pelajari di sekolah hari ini, Dik?” tanya seorang ayah pada anaknya yang duduk di kelas 4 SD.“yang saya pelajari? Kenyataan, Ayah! Kenyataan kalau semua tugas sekolah yang dibantu ayah ternyata salah semua.” Jawab si anak dengan wajah sedih. Contoh Teks Anekdot 4 Tidak Kurang Seorang guru sedang menulis soal matematika di papan tulis.“Anak-anak, Bapak punya sebuah soal. Diketahui jarak A ke B 10 kilometer, jarak B ke C 20 kilometer. Pertanyaannya, berapa jarak A ke C? Siapa yang bisa menjawab?”“Saya, Pak!” seorang anak mengangkat tangan.“Ya, coba dijawab berapa jaraknya.”“Tidak kurang dari 2 meter, Pak!” jawabnya. Sang guru terkejut.“Tidak kurang dari 2 meter?” guru mengulang kembali jawaban muridnya.“Ya, Pak. Papan tulis yang dipakai Bapak itu Cuma 2 meter, kan?” Contoh Teks Anekdot 5 Belum Meninggal Seorang anak laki-laki penasaran mendatangi seorang dukun yang terkenal. Dia ingin sekali melihat, sekaligus membuktikan kepintaran sang dukun. Melihat kedatangan anak laki-laki, sang dukun sangat gembira. Dia lalu bertanya dengan arwah siapa si anak ingin bicara karena dukun tersebut mengatakan dirinya dapat berhubungan secara langsung dari akhirat.“Kakek saya!” jawab anak laki-laki bersemangat.“Baiklah. Mudah sekali,” sang dukun lalu membaca mantra dan melakukan meditasi. Beberapa saat kemudian, suara dukun berubah parau, “Aku kakekmu, Budi. Apa yang kamu inginkan?”“Anu, Kek. Saya cuma mau tanya, apa yang kakek lakukan di akhirat?” tanyanya polos, “bukannya Kakek belum meninggal?” Contoh Teks Anekdot 6 Amanat Dalam keadaan sakit parah, seorang ayah mewasiatkan permintaan pada anaknya.“Kalau ayah meninggal, tolong kuburkan ayah di samping kanan kuburan ibumu, ya.”“Baik. Tapi apakah ayah mau dikubur di dalam air? Bukankah di sebelah kanan makan ibu adalah sungai?” Contoh Teks Anekdot 7 Mendapatkan Untung Boni Setiap ada pengamen yang datang ke rumahku, ibu selalu memberikan sedekah. Lalu aku mendapatkan Bagaimana caranya?Boni Mudah saja. Setiap ibu memberi 5000, kuberikan pada pengamen separuhnya. Dengan cara itu bukankah aku akan mendapatkan keuntungan? Contoh Teks Anekdot 8 Kabar Gembira Sepulang dari sekolah, Boni berlari-lari dengan gembira menghampiri orang tuanya. Ia berkata, “Ibu, Ayah, saya membawa kabar gembira untuk kalian!”“Kabar gembira karena kamu naik kelas dan mendapatkan ranking 1, Nak?” tanya sang ibu penasaran.“Bukan, Bu. Kabar gembira kalau tahun ini Ibu dan Ayah tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli buku sekolah. Kata bu guru, saya masih setahun lagi harus tinggal di kelas yang sama.” Contoh Teks Anekdot 9 Tidak Boleh “Habiskan makanan sayur yang sudah ibu masak untuk kamu. Bagaimanapun juga, kamu harus banyak makan sayur agar sehat,” kata seorang ibu pada anaknya yang kurus. Anaknya tidak suka makan sayur.“Tapi, Bu, bukannya Ibu sendiri yang bilang kalau kita tidak boleh memaksakan kehendak pada orang lain?” Contoh Teks Anekdot 10 Lipstik “Benda apa yang ukurannya kecil, tapi sangat berbahaya?” tanya seorang guru pada muridnya.“Lipstik, Pak!” sahut seorang murid dengan kencang.“Lipstik? Tidak mungkin!” jawab pak guru.“Coba saja. Kalau Bapak tidak percaya, simpan saja lipstik di dalam tas Bapak. Pasti istri bapak langsung ngamuk,” Demikian informasi tentang contoh teks anekdot, struktur, ciri ciri, tujuan dan fungsinya. Kamu sudah tidak perlu bingung lagi apabila dihadapkan dengan jenis teks anekdot. Bahkan, kamu dapat membuatnya sendiri atau memodifikasi dari contoh yang sudah diberikan. Gunakan anekdot untuk mencairkan suasana atau mengakrabkan diri dengan teman-temanmu. Apabila sudah terbiasa membuat teks anekdot, cobalah untuk mengirimkannya ke berbagai media cetak agar dimuat. Selamat mencoba! Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah

berikut ini yang bukan merupakan fungsi anekdot adalah