Sapi pada tahapan awal, akan memperlihatkan keadaan gelisah dan menjauhi kelompoknya. Sering juga sapi berbaring dan berdiri bergantian. Dalam keadaan normal, kelahiran itu tidak memerlukan bantuan dan sapi hendaknya dibiarkan sendiri kecuali nyata-nyata waktunya tertunda dan kondisinya semakin melemah. Manajemen penyapihan dini pada sapi merupakan salah satu teknik dalam memperbaiki skor kondisi tubuh induk pasca melahirkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Selk et al (1988) menunjukkan bahwa performans reproduksi induk dipengaruhi oleh skor kondisi tubuhnya. Rae et al (1993) melaporkan bahwa skor kondisi tubuh induk pasca melahirkan umumnya Berikut adalah gambar sapi pasca penanganan prolapsus uteri, peternak melaporkan dengan cara menelepon petugas bahwa indukan sapi potong yang dimilikinya mengalami kasus prolapsus uteri pasca melahirkan. Menurut pemiliknya, ini merupakan kebuntigan yang ketiga. Selama dalam masa pertumbuhan sampai Tujuan dari Karya Tulis ini adalah untuk mengetahui segala aspek yang berkaitan dengan penanganan distokia pada sapi Brahman dan pengobatan yang baik untuk dilakukan khususnya pada bidang reproduksi. Kasus kejadian distokia pada sapi Brahman yang ditemui pada tanggal 19 Maret 2021 sebanyak satu ekor sapi Brahman. 1) Berusaha munculnya birahi normal pasca melahirkan 2) Mengawinkan induk tepat waktu 3) Memastikan Terjadinya Kebuntingan 4) Mencatat aktivitas reproduksi. Pemeliharaan Pejantan : Sapi pejantan sebagai pemacek atau maupun sebagai sumber semen seharusnya adalah pejantan yang memiliki libido dan kualitas semen yang baik serta secara morfologis Merapikan Pakan Sapi Induk Laktasi (TDF2) Pemberian ransum sapi perah yang sedang tumbuh maupun yang sedang berproduksi susu sesering mungkin dilakukan, minimal dua kali dalam sehari 26 semalam. Frekuensi pemberian konsentrat hendaknya disesuaikan pula dengan pemerahan, yaitu dilakukan setiap 1-2 jam sebelum pemerahan (Siregar, 1996). TNHD.

penanganan induk sapi pasca melahirkan